Senyum itu Menyapa Kembali
Masih ingat jelas waktu jaman SMA, mawar dan dia, sebut saja "budi",memiliki cerita yang tak banyak orang tau pada saat itu karena aku teman dekat mawar,jadi aku ingat semuanya..dulu waktu kami kelas 10,kita bertiga sekelas,dan ak ingat dulu awal2 mawar sering curhat ke aku mengenai budi,nampaknya mawar mulai menyukai budi yang kata mawar memiliki senyum yang manis,hahaha
ya boleh dikatakan mawar dulu lah yg punya ketertarikan kepada budi, di kelas dia suka curi2 pandang hanya untuk sekedar melihat budi,tapi mawar tidak ada keberanian untuk mendekatinya jadi dia hanya puas menjadi penggemar rahasia pd waktu itu, dia mencari tau tentang budi hanya lewat akun facebooknya,dan mungkin meluapkan rasa sukanyahanya sebatas me "like" apapun postingan di facebook budi. Jangankan untuk bisa berbicara di kelas, untuk me "like" nya lewat facebook saja mawar sudah deg2an,hahaha begitulah curhatan mawar kepadaku
Setiap hari mawar hanya bisa melihat budi di kelas dan menyimpan rapat2 rasa kagumnya itu, tidak jarang ketika mawar sedang melihat budi,budi pun tak sengaja melihat mawar hingga mata mereka pun akhirnya bertemu. Kejadian "tabrakan mata" itu pun sering terjadi, hingga mungkin budi menyadari ada sesuatu di diri mawar.
Pada suatu hari, aku dan mawar sama2 mengambil motor di parkiran sekolah setelah bel pulang tiba,mawar keluar parkiran terlebih dahulu dan sesampainya di ujung parkiran ada budi yang mau mengambil motor juga,budi pun papasan dengan mawar lalu budi berkata "hati2 war" sambil melontarkan senyumnya yg kata mawar manis itu, aku yg berada di belakang mawar hanya bisa memendam senyum membayangkan bagaimana perasaan mawar, karena ak tau sekali mawar orangnya gampang salting dengan orang yang disukainya.
Dan sorenya, untuk pertama kalinya..budi sms mawar dan isi sms nya berkata "ini nomor mawar?". Mawar yang tak menyangka di sms budi pun langsung curhat dan meluapkan kesenangannya akhirnya bisa berhubungan lewat sms dengan budi, karena jaman itu blm ada bbm, line, atau apapun haha
Hingga semakin lama ternyata semakin dekat, dan mungkin perasaan di antara mereka telah tumbuh seiring berjalannya waktu. Aku yg saat itu menjadi teman sekelasnya hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka saat itu, mawar duduk di ujung kelas paling kanan dan didi duduk di ujung kelas paling kiri dan mereka walaupun satu kelas jarang bicara langsung tapi malah lewat sms,kalau saat pelajaran mereka hanya lirik2 saja lalu senyum2sendiri ga jelas,haha dan hal yang paling aku ingat adalah ketika pelajaran bahasa inggris pak....., sebut saja pak *ali*,ketika pelajaran pak ali,beliau paling suka untuk menyuruh anak cewek untuk menunjuk anak cowok untuk menjawab pertanyaan,begitu pula sebaliknya..dan pasti ketika giliran mawar, dia selalu menunjuk didi,begitu pula didi selalu menunjuk mawar, tp mereka menunjuk satu sama lain bukan karena keinginan sendiri, tapi karena paksaan teman2 yg sudah mengetahui ttg hubungan mereka, seisi kelas pun langsung heboh apabila mawar menunjuk didi atau didi yg menunjuk mawar, sedangkan mawar dan didi hanya bisa senyum2 malu.
Seisi kelas pun sudah mengetahui apa yg terjadi antara mawar dan didi, sehingga sering menjadikan mereka sebagai bahan tawaan. Teman2 pun sering menanyakan kepadku kenapa mereka tidak pernah jadian. Padahal seiring berjalannya waktu didi mulai berani dan sering menunjukkan perasaannya kepada mawar. Dan aku juga tau sebenarnya mawar sudah sangat menyukai didi. Didi yang saat itu notabene tergolong anak nakal pun, lambat laun sangat berubah drastis karena pengaruh mawar. Didi yg awalnya suka merokok menjadi menghindari rokok, dia pun menjadi lebih semangat untuk masuk kelas.
1 tahun mereka dekat, dan mungkin memang perasaan mereka sudah dalam satu sama lain.
Kita pun naik ke kelas 11, budi dan mawar tidak sekelas lagi, tapi aku tetap sekelas dengan mawar. Singkat cerita, mawar justru berpacaran dengan...sebut saja *udin*. Budi pun sakit hati padahal dia yang menunggu mawar selama setahun dan dia sudah berencana akan menembak mawar, tapi mawar justru jadian dengan orang lain. Ketika ak bertanya kepada mawar pun dia tidak mau terbuka kenapa dia menyakiti budi yang disukainya sejak kelas 10.
Banyak teman2 yang merasa kasian melihat budi dan terus menghiburnya, budi dan mawar pun tidak pernah sekalipun berbicara satu sama lain, tepat satu tahun kemudian budi pun memiliki pacar yang tak lain juga temanku,walaupun tidak dekat. Hubungan budi dan pacar barunya pun sangat mesra padahal pada saat itu mawar kondisi sudahputus dengan pacarnya. Budi dan mawar pun tak pernah sekalipun berbicara sampai mereka lulus. Aku ketika melihat mawar pun seperti ada penyesalan di matanya, ttapi nasi sudah menjadi bubur, hingga mawar berkata kepadaku "mungkin gak ya suatu hari nanti,mngkn bbrp tahun lg ak bisa ketemu budi di suatu tempat dengan gak sengaja dan bisa melupakan semua kenangan pahit dulu dan bisa mulai cerita baru yang mungkin kmrn tertunda" .. aku pun hanya bisa menjawab "kamu masih kecil, jangan terlalu "ngoyo" mikirin cinta, kalau dia bsk memang jdoh kamu pasti akan didekatkan dan kalau bukan pasti akan dijauhkan". Hingga 3tahun setelah lulus pun budi dan mawar tidak pernah sekalipun contact sekedar untun menanyakan kabar, waktu reuni pun mereka tidak pernah berbicara atau menyapa satu sama lain.
Hari ini pun, aku cukup dibuat "tersenyum sendiri" membaca sms mawar yang berkata dia tidak sengaja bertemu budi di rumah sakit, mreka hanya berdua dan mreka pun ngobrol di rumah sakit itu cukup lama. Mawar pun merasa canggung setelah 5 tahun tidak pernah berbicara dengannya lagi,tapi budi aku tak tau bagaimana dengan budi. Mawar pun cukup senang bisa melihat senyum budi yang manis itu lagi setelah sekian lama, hahaha aku sebagai teman hanya bisa mendoakan semoga itu awal dari segala hal yang baik atau mungkin itu hanya "hadiah" untuk mawar bisa melihat senyumnya lagi setelah 5 tahun
Cerita selanjutnya ttg mereka, biar Allah yang menentukan ;)
Komentar
Posting Komentar